Bandung - Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H Laoly memperoleh Gelar Kehormatan Masyarakat Adat Sunda “Sinatria Pinayungan" dari Baresan Olot Masyarakat Adat (BOMA) Sunda.
Kegiatan penganugerahan gelar yang dilaksanakan berlangsung di Sekretariat BOMA Jawa Barat, Alam Sentosa, Kawasan Ekowisata dan Budaya Jawa Barat, Jalan Pasir Impun Atas 5A, Kabupaten Bandung, Selasa (23/07).
Penganugerahan tersebut ditandai dengan penyematan Baju Salontreng Putih serta ikat Kepala Topopong oleh salah satu Olot Sunda yang diberikan kepada Menkumham, Yasonna H. Laoly.
Selain itu, Menkumham memperoleh Kujang, senjata Khas Sunda, yang diperlibatkan setelah pemberian gelar kehormatan.
Baca juga:
Menkumham Yasonna H Laoly Terima Opini WTP
|
Atas gelar yang didapatkan, pria asli Sorkam, itu Tapanuli Tengah menghaturkan rasa bangganya.
"Ini menunjukkan bahwa saya telah menjadi bagian dari tataran masyarakat Sunda, " ujar Yasonna dalam sambutan yang diberikan.
"Sungguh terima kasih, saya sangat menghargai ini dan secara konstitusional masyarakat adat itu diakui dalam konstitusi kita, " imbuhnya.
Masyarakat adat dan kebudayaan, tutur Yasinna harus terus dilestarikan sebagai suatu identitas bangsa.
"Maka kita harus merawat, menjaga apalagi di tengah-tengah perkembangan global seperti sekarang ini, " ungkapnya.
"Kalau ini kehilangan (masyarakat adat), kita kehilangan identitas yang sesungguhnya dari sebuah bangsa. Tentunya Indonesia dari Sabang sama Merauke, dari Pulau Miangas sampai Pulau Rote, mengandung memiliki ratusan masyarakat adat, sangat besar. Itu yang membuat Indonesia menjadi sebuah Nusantara yang harus kita rawat, " ungkap Yasonna.
Politisi Partai PDI-P itu turut menyampaikan apresuasi kepada BOMA yang selalu merawat tataran masyarakat dan budaya Sunda.
Secara harfiah, "Sinatria Pinayungan" yang memiliki arti sebagai ksatria yang mengayomi.
Disisi lain, menurut Duta Sawala sekaligus Tokoh dari Baresan Olot Masyarakat Adat, Eka Santosa, Gelar Sinatria Pinayungan yang diberikan kepada Yasonna Laoly, lanjutnya, yang berarti sangat luhur sebagai harapannya pengayom dan pelindung ke masyarakat adat se-Nusantara.
Gelar kehormatan dianugerahkan Kepada Menkumham atas dasar penilaian para Olot Masyarakat Adat terhadap kinerja kepemimpinan Yasonna yang dilihat banyak memberi perhatian kepada Hak Perlindungan Kekayaan Intelektual dan Pengayom.
Kemudian juga sikap rendah hati terhadap masyarakat kecil sehingga para Olot Masyarakat Adat menganugerahkan Apresiasi sebagai Warga Kehormatan/ Pangaping dan Gelar Kehormatan pada sebuah pagelaran Tradisi Pinton Ajen (Festival Kesenian Masyarakat Adat).
Dalam kegiatan tersebut, terlihat Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah, Tejo Harwanto. Dirinya hadir bersama sejumlah Pimpinan Tinggi Madya Kemenkumham dan Kakanwil lainnya.